Pernahkah merasa lelah berlebihan, demam ringan, atau muncul ruam merah aneh di kulit setelah berada di alam terbuka? Jangan anggap sepele, karena itu bisa jadi bukan flu biasa, melainkan gejala awal dari penyakit Lyme. Penyakit Lyme adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi, yang ditularkan melalui gigitan kutu jenis tertentu.
Kutu ini biasanya ditemukan di daerah berumput, hutan, atau semak belukar, dan banyak aktif saat cuaca hangat maupun dingin. Jika tidak segera dikenali dan diobati, penyakit ini bisa berkembang menjadi masalah kesehatan jangka panjang.
Apakah Penyakit Lyme Menular?
Penyakit Lyme bukanlah penyakit menular antar manusia seperti flu atau batuk. Infeksi ini hanya menyebar melalui gigitan kutu pembawa bakteri. Kutu tersebut sangat kecil, bahkan sering lebih kecil dari kepala jarum, sehingga mudah luput dari pengamatan.
Meskipun tidak menular antar manusia, risiko tetap tinggi terutama bagi orang yang sering beraktivitas di luar ruangan seperti mendaki gunung, berkebun, atau berkemah. Karena itu, penting untuk selalu waspada dan melakukan langkah pencegahan saat berada di lingkungan yang berpotensi terdapat kutu.
Tanda dan Gejala Penyakit Lyme
dr. Andi Wijaya, Sp.PD menyampaikan gejala penyakit Lyme bisa muncul dalam beberapa tahap. Tanda-tanda awal biasanya terlihat dalam waktu 3 hingga 30 hari setelah gigitan kutu. Gejala awal yang umum antara lain:
- Muncul ruam merah khas berbentuk lingkaran seperti sasaran tembak (disebut erythema migrans)
- Demam ringan
- Kelelahan berlebih
- Sakit kepala
- Nyeri otot dan sendi
- Pembengkakan kelenjar getah bening
Jika penyakit tidak ditangani sejak dini, gejalanya bisa berkembang menjadi lebih berat. Penderita mungkin mengalami:
- Nyeri sendi kronis, terutama di lutut
- Gangguan saraf seperti kesemutan, mati rasa, atau lemah otot
- Gangguan pada detak jantung
- Masalah memori jangka pendek
Karena gejala-gejalanya mirip dengan penyakit lain, diagnosis penyakit Lyme sering terlambat. Inilah mengapa penting untuk waspada dan segera memeriksakan diri jika merasa tidak sehat setelah berada di area yang berisiko.
Cara Mengobati Penyakit Lyme
Jika terdeteksi sejak awal, penyakit Lyme dapat disembuhkan dengan pengobatan antibiotik. Biasanya dokter akan memberikan resep antibiotik selama 2 hingga 3 minggu tergantung dari tingkat keparahan infeksi.
Pengobatan tepat waktu dapat mencegah penyakit berkembang lebih parah dan meminimalkan risiko komplikasi. Namun, dalam beberapa kasus, beberapa gejala seperti nyeri dan kelelahan bisa tetap muncul meskipun bakteri telah hilang dari tubuh. Kondisi ini dikenal sebagai sindrom pasca perawatan Lyme (Post-Treatment Lyme Disease Syndrome).
Langkah Efektif untuk Mencegah Penyakit Lyme
Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghindari gigitan kutu:
- Kenakan pakaian panjang dan tertutup saat menjelajah alam.
- Gunakan obat anti serangga yang mengandung DEET atau permethrin.
- Hindari berjalan di semak-semak atau rumput tinggi jika tidak perlu.
- Periksa tubuh secara menyeluruh setelah dari luar ruangan, terutama bagian tersembunyi seperti di belakang lutut, di bawah lengan, atau di belakang telinga.
- Mandilah segera setelah kembali dari alam terbuka untuk membantu menghilangkan kutu sebelum sempat menggigit.
- Jaga kebersihan lingkungan agar tidak menjadi tempat hidup bagi kutu dan hewan liar pembawa bakteri.
Penyakit Lyme mungkin masih asing bagi sebagian orang, namun infeksi ini bisa sangat berbahaya jika tidak dikenali sejak dini. Dengan mengenali gejalanya, memahami cara penularannya, serta mengambil langkah pencegahan yang tepat, Anda bisa melindungi diri dan orang-orang tercinta dari penyakit ini.