Bayangkan ada sebuah tanaman yang setiap harinya tumbuh semakin tinggi, seolah tak pernah lelah mengejar matahari di langit. Kedengarannya seperti cerita dongeng, bukan?
Tapi siapa sangka, tanaman wijen ternyata memiliki pola pertumbuhan yang mirip dengan gambaran tersebut! Meski ukurannya kecil saat sudah menjadi biji, tanaman wijen punya cerita pertumbuhan yang luar biasa menarik dan belum banyak diketahui orang.
Seperti Apa Sebenarnya Bentuk Tanaman Wijen?
Tanaman wijen bukan tanaman biasa. Dari kejauhan, ia terlihat seperti batang hijau tinggi yang menjulang. Tingginya bisa mencapai sekitar 1,5 meter, cukup tinggi untuk tanaman yang bijinya sangat kecil.
Bunganya biasanya berwarna putih atau merah muda pucat, dan bentuknya menyerupai lonceng kecil. Saat tanaman ini tumbuh, ia menambahkan bunga-bunga baru di bagian atasnya, secara bertahap, satu per satu.
Mekar dari Bawah ke Atas: Unik dan Berbeda
Inilah bagian yang paling menarik. Tanaman wijen tidak langsung mekar seluruhnya dalam satu waktu. Proses berbunga terjadi secara bertahap, dimulai dari bagian bawah, lalu naik ke atas. Setiap beberapa hari, bunga baru akan muncul di atas bunga yang sudah ada sebelumnya. Fenomena ini membuat pertumbuhan wijen terlihat seolah-olah sedang "mengejar langit".
Mekarnya bunga secara bertahap ini disebut pertumbuhan "bagian demi bagian" dan menjadi ciri khas yang membedakan wijen dari banyak tanaman lain.
Kenapa Wijen Tumbuh Seperti Ini?
Salah satu alasan utama tanaman wijen mekar secara bertahap adalah karena sifatnya yang disebut "tidak menentukan" atau indeterminate. Artinya, tanaman ini terus tumbuh dan menghasilkan bunga baru selama masa hidupnya, bukan hanya sekali berbunga dan selesai.
Dengan pola seperti ini, tanaman wijen memiliki keuntungan besar. Jika cuaca sedang tidak bersahabat selama beberapa hari, bunga-bunga yang muncul belakangan masih punya kesempatan berkembang. Bagi para petani, ini berarti peluang panen tetap ada, meskipun kondisi tidak selalu ideal.
Dari Bunga Menjadi Puluhan Biji Wijen
Setiap bunga wijen yang layu akan berubah menjadi polong. Di dalam polong kecil ini, tersembunyi puluhan biji wijen yang siap dipanen. Setelah mengering, polong ini bisa berbunyi gemerincing saat digoyangkan, karena biji-bijinya yang sudah matang.
Dan seperti bunga yang tumbuh ke atas, polong-polong biji wijen pun menyusun diri dari bawah ke atas pada batangnya, menandakan proses panjang dan bertahap yang dilalui tanaman ini.
Tanaman wijen mengajarkan sebuah filosofi yang sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari. Ia tidak mekar sekaligus, tapi tumbuh sedikit demi sedikit. Setiap langkah kecil memberi hasil. Begitu juga dalam hidup, membangun kemampuan, belajar hal baru, atau mengejar impian, semua bisa dimulai dari langkah kecil.
Lama-lama, hasilnya akan terlihat. Tidak perlu terburu-buru. Yang penting, tetap bergerak maju, setahap demi setahap.