Kemajuan teknologi memang memberikan kemudahan luar biasa, terutama dalam hal transaksi keuangan yang kini bisa dilakukan hanya dalam hitungan detik.


Tapi, di balik kenyamanan tersebut, risiko kejahatan digital juga terus meningkat. Penipu online kini tak hanya pintar, tapi juga sangat licik dan sulit dikenali. Jika lengah sedikit saja, bisa-bisa uang Anda raib seketika.


Penipuan Online Masa Kini: Lebih Licik dari Sekadar Email Palsu


Dulu, penipuan online identik dengan email warisan jutaan dolar atau undian palsu. Penipuan digital sekarang tampil jauh lebih meyakinkan. Para pelaku menggunakan situs palsu yang menyerupai bank atau e-commerce terkenal, pesan media sosial yang meyakinkan, hingga teknologi audio dan video tiruan (deepfake) yang meniru suara atau wajah orang terpercaya.


Tidak hanya itu, kecerdasan buatan (AI) juga dimanfaatkan untuk membuat serangan tampak lebih personal dan meyakinkan. Informasi yang dikumpulkan dari media sosial digunakan untuk menyusun skenario penipuan yang sangat mirip dengan situasi nyata. Mengenali modus ini sejak awal adalah pertahanan utama agar tidak menjadi korban.


Perlindungan Ganda dengan Multi-Factor Authentication (MFA)


Password saja tidak cukup lagi untuk mengamankan akun keuangan. Teknologi Multi-Factor Authentication (MFA) kini menjadi standar keamanan yang disarankan oleh banyak pakar. Dengan MFA, akses ke akun memerlukan dua atau lebih langkah verifikasi seperti kode SMS, aplikasi autentikasi, atau biometrik (sidik jari atau pengenalan wajah).


Dengan sistem seperti ini, walaupun password Anda diketahui orang lain, mereka tetap tidak bisa mengakses akun tanpa langkah verifikasi berikutnya. Banyak pakar keamanan menyarankan penggunaan MFA sebagai pertahanan utama terhadap pencurian data.


Amankan Perangkat dan Jaringan Anda


Banyak kasus penipuan bermula dari perangkat yang tidak aman atau koneksi internet yang rentan. Menggunakan antivirus terbaru dan firewall dapat mengurangi risiko perangkat terinfeksi malware yang mencuri data login.


Jangan sembarangan menggunakan Wi-Fi publik untuk transaksi finansial. Wi-Fi tanpa perlindungan membuka celah bagi hacker untuk mencuri informasi. Solusinya, gunakan Virtual Private Network (VPN) untuk mengenkripsi koneksi internet Anda agar data tetap aman selama digunakan untuk perbankan atau belanja online.


Jangan Percaya Begitu Saja! Selalu Verifikasi Permintaan Informasi


Sering kali penipuan dimulai dari permintaan informasi lewat email, telepon, atau pesan singkat. Waspadai pesan yang meminta nomor rekening, kode OTP, atau data pribadi lainnya. Sebaiknya, hubungi langsung pihak terkait melalui nomor resmi yang diperoleh dari situs resmi atau sumber terpercaya.


Mengecek ulang sumber komunikasi adalah langkah penting untuk menghindari penipuan yang menyamar sebagai pegawai bank, kurir, atau bahkan rekan kerja.


Rutin Periksa Mutasi Rekening dan Kartu Kredit


Serangan siber sering kali tidak langsung menguras saldo, tetapi menguji dengan transaksi kecil terlebih dahulu. Kebiasaan mengecek mutasi rekening secara berkala bisa membantu mendeteksi transaksi mencurigakan sejak dini.


Gunakan aplikasi perbankan digital untuk memantau aktivitas secara cepat dan real-time. Jika menemukan transaksi mencurigakan, segera laporkan ke bank untuk meminimalisir kerugian dan mempercepat proses pemulihan dana.


Selalu Update Pengetahuan tentang Ancaman Baru


Dunia siber berkembang sangat cepat. Taktik kejahatan juga berubah seiring waktu. Mengikuti perkembangan informasi seputar keamanan digital sangat penting agar tetap waspada.


Langkah yang bisa dilakukan meliputi mengikuti akun resmi institusi keamanan siber, berlangganan newsletter dari lembaga keuangan, atau menghadiri webinar terkait perlindungan data pribadi. Edukasi berkelanjutan akan menumbuhkan naluri kewaspadaan yang sangat berguna untuk mengenali tanda-tanda penipuan.


Gunakan Layanan Perlindungan Finansial Profesional Jika Perlu


Bagi individu atau pelaku usaha yang mengelola aset dalam jumlah besar, layanan perlindungan finansial profesional bisa menjadi solusi tambahan. Layanan ini biasanya menggunakan teknologi seperti analisis perilaku dan kecerdasan buatan untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan lebih awal.


Tim ahli akan membantu melindungi transaksi Anda dengan teknologi terbaru, memberi rasa aman dalam aktivitas keuangan yang kompleks dan bernilai tinggi.


Melindungi uang di era digital membutuhkan kombinasi antara teknologi dan kewaspadaan. Mulai dari menerapkan MFA, mengamankan perangkat, memverifikasi informasi, hingga terus mengedukasi diri tentang modus terbaru, semua langkah ini berkontribusi besar dalam menjaga keamanan finansial.


simak video "waspada penipuan online"

video by "CNBC Indonesia"