Penipuan asuransi masih menjadi masalah besar di seluruh dunia, dengan kerugian finansial yang diperkirakan mencapai 5% hingga 10% dari total klaim yang dibayarkan. Aktivitas curang ini tidak hanya menggerogoti keuntungan perusahaan asuransi, tetapi juga merusak kepercayaan konsumen dan menyebabkan premi naik bagi seluruh pemegang polis.
Modus penipuan semakin canggih, mulai dari kecelakaan rekayasa, pencurian identitas, hingga pembesaran nilai klaim. Metode deteksi tradisional seperti analisis pola dari data historis, pemeriksaan manual klaim, dan laporan dari pelapor masih sangat reaktif. Hal ini menyebabkan keterlambatan mengidentifikasi penipuan dan tingginya biaya investigasi.
Masalah lainnya adalah data asuransi yang tersebar di berbagai penyedia, broker, dan reasuradur, menciptakan celah yang dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan. Dr. Elena Torres, pakar pencegahan kejahatan finansial, mengungkapkan, “Kurangnya interoperabilitas dan silo data di industri asuransi sangat melemahkan kemampuan deteksi penipuan, karena informasi penting untuk verifikasi silang menjadi tidak dapat diakses atau tidak dapat dipercaya.”
Blockchain Hadir Sebagai Game Changer Dunia Asuransi
Teknologi blockchain menghadirkan solusi revolusioner terhadap masalah tersebut. Dengan sistem pencatatan terdesentralisasi yang transparan dan tidak dapat diubah, setiap transaksi dicatat secara permanen dan diamankan secara kriptografis. Karena setiap entri terhubung dengan entri sebelumnya, perubahan data secara retroaktif menjadi nyaris mustahil tanpa persetujuan jaringan.
Dalam praktiknya, semua pihak yang terlibat, termasuk perusahaan asuransi, reasuradur, auditor, dan badan pengawas, dapat mengakses jaringan blockchain bersama untuk memverifikasi histori klaim, informasi underwriting, hingga riwayat pembayaran secara real-time. Transparansi ini membuat penipuan menjadi lebih sulit dilakukan, karena adanya keterbukaan informasi yang mencegah klaim palsu atau ganda.
Sifat terdistribusi dari blockchain juga menghilangkan ketergantungan pada satu titik kendali, sehingga mengurangi risiko penipuan internal—yang sering kali menjadi masalah besar di organisasi besar.
Smart Contracts: Otomatisasi Tanpa Celah
Smart contracts atau kontrak pintar adalah perjanjian digital yang dieksekusi otomatis sesuai dengan ketentuan yang telah diprogram ke dalam blockchain. Kontrak ini dapat menjalankan tindakan seperti menyetujui klaim dan melakukan pembayaran setelah syarat-syarat tertentu terpenuhi, tanpa keterlibatan manual.
Sebagai contoh, dalam asuransi kendaraan, smart contract dapat memverifikasi klaim secara otomatis ketika sensor pada mobil terhubung mendeteksi kecelakaan dan tingkat kerusakannya. Hal ini tidak hanya mengurangi waktu pemrosesan, tetapi juga meminimalkan risiko kesalahan manusia dan potensi manipulasi klaim.
Dr. Samuel O’Neill menjelaskan, “Smart contract menciptakan lapisan kepercayaan yang dapat diprogram, menggantikan proses manual dengan sistem verifikasi otomatis, sehingga mempersempit ruang gerak bagi penipuan.”
Solusi Verifikasi Identitas yang Aman dan Terpercaya
Salah satu bentuk penipuan yang paling sering terjadi adalah pencurian identitas, di mana pelaku menggunakan identitas palsu untuk memperoleh polis atau mengajukan klaim. Dengan kemampuan enkripsi canggih, blockchain memungkinkan penciptaan identitas digital yang aman dan terdesentralisasi, yang dapat diverifikasi antar perusahaan asuransi tanpa harus membuka informasi pribadi secara penuh.
Sistem ini memastikan bahwa kredensial pemegang polis adalah sah, sehingga mengurangi kasus penipuan identitas. Selain itu, blockchain yang bersifat permissioned memungkinkan berbagi data antar pihak yang telah disetujui, mendukung kerja sama lintas institusi untuk mendeteksi penipuan, sambil tetap mematuhi regulasi privasi.
Dengan adanya repositori digital yang tidak dapat dimanipulasi, sejarah klaim dan informasi underwriting tersimpan rapi dan konsisten, mencegah upaya pengajuan klaim ganda untuk kerugian yang sama ke berbagai perusahaan asuransi.
Tantangan Implementasi dan Skala Teknologi
Meskipun manfaatnya besar, penerapan blockchain dalam dunia asuransi tidak lepas dari tantangan. Sistem lama yang digunakan oleh banyak perusahaan tidak kompatibel dengan teknologi blockchain, sehingga dibutuhkan investasi dan integrasi sistem yang tidak sedikit. Di sisi lain, data asuransi sangat sensitif dan harus mematuhi berbagai peraturan seperti GDPR dan HIPAA, yang membuat proses berbagi data antar lembaga menjadi kompleks.
Masalah skala juga menjadi sorotan. Blockchain publik, meskipun sangat aman, sering kali lambat dan memakan energi besar, sehingga kurang cocok untuk volume transaksi tinggi seperti di sektor asuransi. Solusi seperti Layer-2, sidechain, dan model blockchain hibrida tengah dikembangkan untuk mengatasi masalah ini dengan menyeimbangkan keamanan, kecepatan, dan efisiensi biaya.
Menurut Priya Malhotra, seorang ahli strategi fintech, “Mengatasi hambatan teknis dan regulasi memerlukan inovasi sekaligus kolaborasi antara perusahaan asuransi, regulator, dan penyedia teknologi untuk menciptakan standar dan kerangka kerja yang bisa dioperasikan bersama.”
Masa Depan Pencegahan Penipuan: Proaktif dan Terintegrasi
Blockchain membuka jalan menuju era pencegahan penipuan yang lebih proaktif. Ketika digabungkan dengan kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (ML), data dari blockchain yang andal dan lengkap dapat dimanfaatkan untuk membangun model prediktif yang mampu mengenali pola dan perilaku mencurigakan secara lebih akurat.
Kombinasi ini memungkinkan peringatan penipuan secara real-time dan strategi intervensi otomatis sebelum kerugian terjadi. Lebih dari sekadar deteksi, transparansi blockchain juga membangun kepercayaan nasabah, karena klaim ditangani secara adil dan efisien.
Adopsi teknologi ini juga sejalan dengan tren global di dunia keuangan digital seperti open banking dan teknologi regulasi (RegTech), yang mendorong transparansi, otomatisasi, dan kolaborasi sebagai fondasi baru dalam ekosistem asuransi.
Meskipun bukan solusi tunggal, blockchain merupakan komponen vital dalam membangun sistem asuransi yang kuat dan tahan terhadap penipuan. Untuk mewujudkan potensi penuhnya, dibutuhkan investasi strategis, penyesuaian regulasi, dan kemitraan industri yang erat demi menjaga integritas finansial dan kepercayaan masyarakat di masa depan.
simak video "mengenal blockchain"
video by "Tech In Asia ID"