Lykkers, tahukah Anda bahwa jalan-jalan kuno peninggalan Romawi masih bertahan dan digunakan hingga saat ini? Ya, inilah bukti nyata kecanggihan peradaban masa lampau yang mampu menciptakan karya monumental melampaui zaman.


Jaringan jalan Romawi bukan sekadar jalur penghubung antar kota, tetapi merupakan mahakarya perencanaan dan konstruksi yang memengaruhi bentuk jalur modern di seluruh Eropa bahkan dunia.


Penasaran bagaimana jalan-jalan ini dibangun dan di mana saja sisa peninggalannya yang masih bisa Anda saksikan? Yuk, simak kisah lengkapnya di bawah ini!


Jalan yang Membentuk Wajah Benua: Dari Strategi Hingga Kebutuhan Sehari-hari


Pada awal pembangunannya, jalan-jalan ini dibuat untuk tujuan penting: memastikan pergerakan cepat dan terencana di seluruh wilayah kekaisaran. Namun seiring waktu, fungsi jalan ini berkembang menjadi jalur utama untuk perdagangan, komunikasi, dan mobilitas masyarakat umum.


Hebatnya lagi, konsep pembangunan jalan ini begitu visioner hingga tetap relevan dan dapat digunakan bahkan ribuan tahun setelah dibuat!


Kecanggihan Perencana dan Ahli Bangunan di Balik Konstruksi Jalan Romawi


Tidak sembarang jalan dibuat pada masa itu. Setiap rute dipilih berdasarkan survei menyeluruh oleh ahli teknik dan pengukur lahan profesional. Mereka memastikan jalan tersebut lurus, efisien, dan sependek mungkin, demi menghemat waktu dan tenaga pengguna. Jika ada hambatan alam seperti sungai atau gunung, jembatan dan terowongan dirancang dengan keahlian tinggi, membuktikan betapa majunya teknologi pembangunan mereka.


Bayangkan, tanpa alat berat modern, para insinyur Romawi mampu menyelesaikan proyek-proyek besar yang melintasi berbagai bentuk medan!


Susunan Lapisan yang Membuat Jalan Ini Tahan Lama Hingga Ribuan Tahun


Inilah bagian paling menarik! Jalan-jalan Romawi dibangun dengan susunan lapisan yang dirancang khusus agar tahan terhadap cuaca dingin, hujan deras, hingga beban kereta berat. Susunan ini terdiri dari:


- Statumen (Lapisan Dasar): Terdiri dari batu besar yang disusun rapat sebagai pondasi kuat penahan beban.


- Rudus: Campuran batu pecah dan bahan pengikat untuk menambah kekuatan dan memungkinkan air mengalir keluar, mencegah genangan.


- Nucleus: Lapisan pasir dan kerikil untuk stabilitas tambahan dan drainase yang baik.


- Pavimentum (Lapisan Permukaan): Susunan batu pipih berbentuk khusus yang menciptakan permukaan rata dan nyaman untuk dilewati kereta maupun pejalan kaki.


Tak heran jika struktur ini membuat jalan Romawi mampu bertahan melewati cuaca dingin, hujan deras, dan panas terik selama berabad-abad!


Fitur Unik yang Membuat Jaringan Jalan Ini Semakin Istimewa


Selain struktur luar biasa, ada pula tanda-tanda khusus yang membuat setiap jalan Romawi mudah dikenali dan digunakan:


- Batu penanda jarak (Miliarium): Menunjukkan jarak antar kota atau destinasi utama.


- Batu pembatas wilayah: Menandai batas administratif suatu daerah dengan jelas.


Fitur ini menunjukkan betapa seriusnya perhatian Romawi terhadap keteraturan dan kenyamanan pengguna jalan. Luar biasa, bukan?


Di Mana Anda Bisa Melihat Jalan Romawi Kuno Hari Ini?


Beberapa bagian dari jalan Romawi masih dapat ditemukan di berbagai penjuru Eropa. Inilah tiga lokasi yang wajib Anda ketahui:


1. Via Gemina di Aquileia:


Di kota kuno Aquileia (sekarang wilayah Friuli), sisa Via Gemina masih tampak jelas. Dahulu, jalan ini menghubungkan Aquileia dengan kota Emona (kini Ljubljana). Ini menunjukkan pentingnya jalur perdagangan dan interaksi antarkawasan sejak dahulu kala.


2. Via Appia di Roma:


Siapa yang belum pernah mendengar Via Appia? Kini, jalan ini menjadi bagian dari Appian Way Regional Park, salah satu taman terbesar di Eropa. Kini, Anda dapat menyusuri bagian jalan ini di Appian Way Regional Park, taman kota terbesar di Eropa yang menawarkan pemandangan arsitektur kuno Romawi.


3. Via Traiana di Egnazia:


Via Traiana dibangun sejajar dengan Via Appia di Italia bagian selatan, menghubungkan Benevento dan Brindisi. Bagian dari jalan ini masih dapat dilihat di kawasan Egnazia, dekat Fasano di wilayah Puglia. Dulu, jalan ini menjadi jalur utama transportasi antar kota di Italia Tenggara.


Lykkers, jalan-jalan Romawi ini tidak sekadar batu dan kerikil tua, mereka adalah warisan budaya luar biasa yang terus menginspirasi desain infrastruktur modern. Tata letak jalan di banyak kota Eropa dan jalur-jalur utama saat ini, tak jarang, masih mengikuti rute yang telah dirintis ribuan tahun lalu.


Ketika Anda melintasi jalan raya atau jalur utama yang rapi dan lurus, bisa jadi Anda sedang melewati jejak yang dahulu digunakan kereta kuda Romawi! Bayangkan, betapa hebatnya warisan peradaban ini hingga tetap memengaruhi pola pembangunan masa kini.