Ketika masalah membersihkan rumah kita, seringkali kita mengikuti kebiasaan rutin, namun beberapa hal yang kita lakukan secara teratur sebenarnya bisa menyebabkan lebih banyak kerusakan daripada manfaat.


Kesalahan pembersihan ini dapat meninggalkan bakteri, debu, dan kotoran, menciptakan lebih banyak pekerjaan pembersihan untuk kita di masa mendatang.


Jika kita ingin benar-benar menjaga lingkungan yang bersih dan sehat, kita perlu mempertimbangkan lagi kebiasaan pembersihan kita. Mari kita pelan-pelan dan periksa 8 kesalahan pembersihan umum yang mungkin kita lakukan. Apakah salah satunya terdengar familiar? Jika iya, saatnya untuk memperbaikinya!


1. Tidak Menjaga Alat Pembersih Tetap Bersih.


Kita semua tahu bahwa menggunakan alat pembersih yang bersih itu penting untuk pembersihan yang efektif, bukan? Tapi seberapa sering kita memeriksa apakah alat pembersih kita benar-benar bersih sebelum kita mulai? Alat yang kotor dapat mentransfer bakteri, debu, dan kotoran di sekitar rumah kita, membuat upaya pembersihan kita tidak bermanfaat. Sangat penting untuk secara teratur membersihkan barang-barang seperti kain lap, sikat toilet, dan kepala sapu. Setelah setiap penggunaan, pastikan untuk membersihkan alat seperti sikat toilet untuk mencegah penumpukan bakteri. Untuk penyedot debu, kosongkan wadah debu secara teratur dan bersihkan atau ganti filter untuk kinerja terbaik.


2. Tidak Membersihkan Sebelum Mendisinfeksi.


Ada perbedaan yang signifikan antara membersihkan dan mendisinfeksi, dan penting untuk mengetahui perbedaan ini. Membersihkan melibatkan penghapusan fisik kotoran dan serpihan dari permukaan, sementara mendisinfeksi menggunakan bahan kimia untuk menghilangkan bakteri dan kuman. Jika permukaan tertutupi debu atau kotoran, disinfektan tidak akan bisa bekerja dengan baik. Jadi, selalu bersihkan permukaan terlebih dahulu, kemudian lanjutkan dengan disinfektan untuk hasil terbaik.


3. Menggosok Sebagai Ganti Tepuk Noda.


Ketika kita mengotori sesuatu pada kain, naluri pertama kita mungkin ingin menggosoknya. Tapi menggosok sebenarnya bisa membuat situasi lebih buruk! Menggosok noda dapat menyebarkan atau mendorongnya lebih dalam ke serat, membuatnya sulit untuk dihilangkan. Sebaliknya, kita sebaiknya menepuk-nepuk noda dengan lembut menggunakan kain bersih untuk menyerap cairan. Setelah kita telah menyerap sebanyak mungkin, kita dapat menggunakan penghilang noda yang sesuai untuk kain tertentu. Metode ini akan membantu menjaga kain kita dan mencegah noda yang sulit dihilangkan.


4. Mengelap Setelah Menyemprotkan Disinfektan Terlalu Cepat.


Banyak dari kita berpikir bahwa menyemprotkan disinfektan dan segera mengelapnya adalah cara terbaik untuk membersihkan, tetapi itu tidak benar! Disinfektan memerlukan waktu untuk bekerja secara efektif. Untuk hasil terbaik, kita sebaiknya biarkan disinfektan duduk di permukaan selama beberapa menit sebelum mengelapnya. Hal ini memberikan produk cukup waktu untuk mengeliminasi bakteri dan kuman. Selalu baca petunjuk pada disinfektan Anda untuk mengetahui waktu penundaan yang direkomendasikan.


5. Menggunakan Spon Kotor untuk Membersihkan Meja Dapur.


Spon yang kotor sama dengan menyebarkan kuman di seluruh rumah Anda. Spon cenderung mengumpulkan bakteri, terutama jika digunakan di beberapa permukaan tanpa dibersihkan. Ketika kita menggunakan spons kotor untuk membersihkan meja dapur kita, kita hanya memindahkan bakteri dari satu permukaan ke permukaan lain. Sebagai gantinya, kita sebaiknya menggunakan lap mikrofiber bersih atau secara teratur membersihkan spons kita untuk menghindari transfer bakteri. Jangan lupa untuk mengganti spons Anda setiap bulan juga!


6. Menggunakan Kain yang Sama untuk Seluruh Rumah.


Menggunakan kain yang sama untuk membersihkan seluruh rumah mungkin terlihat nyaman, tapi sebenarnya itu adalah salah satu kebiasaan pembersihan terburuk. Kita tidak ingin bakteri dari kamar mandi menyebar ke meja dapur, kan? Untuk mencegah kontaminasi silang, kita sebaiknya menggunakan kain yang berbeda untuk area yang berbeda di rumah. Jika kita menggunakan tisu sekali pakai, penting untuk menggantinya setelah setiap ruangan. Dan, tentu saja, ingat untuk membersihkan kain secara teratur.


7. Tidak Membuang Udara Secara Tepat Saat Membersihkan.


Ketika kita menggunakan produk pembersih yang mengandung amonia atau pemutih, penting untuk memiliki ventilasi yang memadai. Asap dari produk-produk ini dapat mengiritasi sistem pernapasan kita. Jadi, setiap kali kita menggunakan bahan pembersih yang kuat, penting untuk membuka jendela atau menyala kipas agar udara bisa beredar. Jika memungkinkan, keluar dari ruangan saat zat kimia sedang bekerja, dan biarkan area tersebut meluap udara saat Anda selesai.


8. Membersihkan dari Bagian Bawah ke Atas.


Membersihkan dari bawah ke atas adalah sebuah kesalahan yang banyak dari kita lakukan. Ketika kita mulai membersihkan lantai terlebih dahulu, debu, kotoran, dan serpihan dari permukaan yang lebih tinggi jatuh ke lantai, membutuhkan kita untuk membersihkan lantai lagi dari awal. Untuk membuat pembersihan kita lebih efisien, kita sebaiknya mulai dari atas—kipas langit-langit, rak, dan meja—sehingga debu jatuh ke bawah. Dengan membersihkan dari atas ke bawah, kita memastikan bahwa semua debu dan kotoran ditangani sekaligus.


Kesimpulan:


Lykkers, membersihkan tidak selalu sesederhana yang terlihat, dan beberapa kebiasaan kita mungkin justru melakukan lebih banyak kerusakan daripada manfaat. Dengan menghindari kesalahan pembersihan umum ini dan mengadopsi praktik yang lebih baik, kita dapat memastikan rumah kita tetap bersih dan sehat. Jadi, mari kita ambil waktu sejenak untuk memikirkan ulang cara kami membersihkan, dan pastikan kita menggunakan metode yang tepat untuk hasil terbaik. Selamat membersihkan, dan jangan lupa untuk berbagi tips ini dengan teman-teman Anda!