Pernah nggak, lagi stres atau suntuk terus tangan reflek nyari cokelat, es teh manis, atau minuman soda dingin? Rasanya tenang sejenak, ya?


Tapi hati-hati, kebiasaan ‘ngemil manis’ seperti ini bisa jadi jebakan halus yang pelan-pelan merusak kesehatan kita.


Tahukah kamu, rata-rata orang dewasa mendapat sekitar 17% dari total kalori hariannya hanya dari gula tambahan. Anak-anak? Lebih tinggi lagi! Kalau dibiarkan, konsumsi gula berlebihan bisa jadi pemicu berbagai penyakit serius. Yuk, simak 11 dampak buruk dari terlalu banyak gula, terutama poin nomor 5, bikin merinding!


1. Berat Badan Merangkak Naik Diam-Diam


Minuman manis seperti soda, teh kemasan, atau jus botolan adalah ‘biang kerok’ kalori tersembunyi. Kandungan fruktosanya bikin kita nggak cepat kenyang, malah jadi makin lapar. Lama-lama, timbangan pun bergerak naik tanpa disadari.


2. Gula dan Jantung: Kombinasi Berbahaya


Terlalu banyak gula bikin tekanan darah naik, kadar kolesterol jahat meningkat, dan memicu peradangan dalam pembuluh darah. Semua itu adalah jalan pintas menuju penyakit jantung. Padahal cuma pengen yang manis-manis, ya?


3. Wajah Bisa Jadi Sarang Jerawat


Gula bikin hormon insulin melonjak, yang kemudian mendorong produksi minyak berlebih di kulit. Pori-pori tersumbat dan… boom! Jerawat muncul. Kalau kamu lagi berjuang lawan jerawat, coba kurangi makanan manis dan tinggi indeks glikemik.


4. Pintu Menuju Diabetes Tipe 2 Terbuka Lebar


Konsumsi gula tinggi bisa bikin tubuh jadi ‘kebal’ terhadap insulin. Ini awal dari resistensi insulin, faktor utama munculnya diabetes tipe 2. Terutama kalau berat badan juga naik drastis. Jadi jangan anggap remeh!


5. Gula dan Kanker: Ada Hubungannya?


Beberapa studi menyebutkan bahwa pola makan tinggi gula bisa meningkatkan risiko beberapa jenis kanker. Kok bisa? Karena gula memicu peradangan dan gangguan metabolisme insulin, dua hal yang menciptakan lingkungan ideal bagi sel kanker berkembang.


6. Suasana Hati Naik-Turun Kayak Roller Coaster


Gula bisa bikin mood naik… tapi nggak lama. Setelah itu, kamu bisa merasa lemas, mudah marah, bahkan cemas tanpa sebab. Ini akibat naik-turunnya kadar gula darah yang drastis. Nggak stabil, nggak nyaman juga, kan?


7. Kulit Lebih Cepat Menua


Gula bisa membentuk senyawa bernama AGEs (Advanced Glycation End-products) yang merusak kolagen dan elastin, dua ‘pilar’ utama kulit sehat. Akibatnya? Kerutan lebih cepat muncul, dan kulit kehilangan elastisitasnya.


8. Sel Tubuh Cepat Menua


Telomer, bagian pelindung di ujung DNA, bisa memendek lebih cepat karena gula berlebih. Kalau telomer memendek, sel jadi cepat menua. Ini bukan cuma soal penampilan, tapi juga menyangkut daya tahan dan fungsi tubuh secara keseluruhan.


9. Energi Cepat Naik, Cepat Juga Jatuh


Gula memang bisa kasih ‘ledakan energi’ sesaat, tapi efeknya nggak tahan lama. Setelah itu, tubuh malah terasa lemas, ngantuk, dan kurang fokus. Kalau kamu sering ngalamin ini, coba cek lagi konsumsi gulamu!


10. Lemak Menumpuk di Organ Dalam


Fruktosa dari makanan/minuman manis diolah di hati. Kalau berlebihan, akan diubah jadi lemak dan menumpuk di area organ dalam. Ini yang disebut lemak viseral, bahaya tapi nggak kelihatan dari luar. Bisa picu masalah liver juga!


11. Gula Bisa Merusak Banyak Sistem Tubuh


Nggak cuma gigi berlubang. Gula juga berkaitan dengan kerusakan ginjal, gangguan otak, masalah daya ingat, hingga naiknya asam urat. Semakin banyak dikonsumsi, semakin luas pula dampaknya terhadap tubuh.


Menikmati makanan manis sesekali sah-sah aja kok. Tapi kalau sudah jadi kebiasaan harian, yuk mulai dikurangi pelan-pelan. Baca label nutrisi sebelum beli, kurangi minuman kemasan, dan pilih camilan sehat.