Kita semua tentu sudah mendengar tentang harimau, bukan? Kucing besar yang kuat ini sering menjadi simbol kekuatan dan ketangguhan di alam liar.


Namun, tahukah Anda bahwa ada "harimau" lain yang memiliki pesona yang tak kalah menakjubkan, meski tidak seagresif harimau yang kita kenal? Mari kita bertemu dengan burung Blue-Throated Bee-Eater, burung kecil yang dikenal karena keindahannya yang luar biasa, menjadikannya salah satu makhluk paling menawan di Tiongkok!


Setiap bulan Mei, burung Blue-Throated Bee-Eater melakukan perjalanan migrasi ke Gunung Dinghu untuk beristirahat dan mengisi energi sebelum melanjutkan perjalanan ke utara. Tempat ini menjadi persinggahan penting bagi mereka. Keberadaan burung-burung ini di tengah pegunungan yang indah dan perairan yang jernih menciptakan pemandangan yang begitu mempesona, seolah menyuguhkan pemandangan magis yang memikat siapapun yang menyaksikannya.


Keanggunan yang Mempesona: Penampilan Blue-Throated Bee-Eater


Blue-Throated Bee-Eater (Merops viridis) adalah burung berukuran sedang, dengan panjang tubuh antara 26 hingga 28 cm. Penampilannya yang menawan mencolokkan warna-warna cerah pada tubuhnya. Bagian kepala dan punggung bagian atas burung ini berwarna cokelat kemerahan atau cokelat tua yang kaya, sedangkan sayapnya berkilau dengan nuansa biru-hijau yang menawan.


Bagian tubuh bawahnya berwarna biru terang, dan ekornya yang panjang dan lancip menambah kesan anggun, seolah membawa layang-layang kecil saat terbang. Paruhnya yang hitam, ramping, dan sedikit melengkung, sangat cocok untuk cara berburu mereka yang terampil. Sesuai dengan namanya, burung ini memiliki tenggorokan biru yang mencolok, yang semakin menambah pesonanya yang unik.


Meskipun namanya mengandung kata "harimau", burung ini sama sekali tidak memiliki sifat ganas. Sebaliknya, Blue-Throated Bee-Eater adalah burung yang sangat anggun dan penuh pesona, terutama ketika terbang. Gerakannya yang lincah dan mulus di udara seolah menunjukkan keindahan yang memukau, seperti sebuah karya seni yang hidup.


Berburu Seperti Harimau: Ketepatan dan Keterampilan Tinggi


Meski penampilannya yang lembut, burung Blue-Throated Bee-Eater adalah pemburu yang sangat terampil. Makanan utama mereka terdiri dari lebah, capung, kupu-kupu, dan serangga terbang lainnya.


Ketika berburu, burung ini menunjukkan keterampilan yang sebanding dengan cakar harimau yang tajam. Tubuh mereka yang ramping dan paruh yang tajam dirancang untuk ketepatan, dan mereka adalah ahli dalam akrobat terbang. Mereka mampu terbang dengan kecepatan tinggi, melakukan belokan tajam, meluncur, dan bahkan menyelam untuk mengejar mangsanya.


Burung ini sering bertengger di cabang kering atau kawat listrik, mengamati dengan saksama setiap serangga yang terbang melintas. Begitu mereka melihat mangsa yang tepat, mereka akan menyelam dengan cepat dan akurat, menangkap mangsanya di udara tanpa ampun.


Namun, cara makan burung ini sangat menarik. Misalnya, ketika menangkap lebah, mereka tidak langsung menelannya. Sebaliknya, mereka akan memukul lebah tersebut di perpanjangan tempat bertenggernya untuk menanggalkan sengat atau melumpuhkan mangsa tersebut sebelum memakannya. Ketika memakan kupu-kupu, mereka akan terlebih dahulu mencabut sayapnya. Sedangkan ketika menangkap capung, mereka melakukan serangan yang sangat tepat agar bisa memakannya dengan mudah.


Kehidupan Keluarga: Pasangan yang Setia dan Ritual Pengantin yang Menawan


Selain menjadi pemburu yang handal, Blue-Throated Bee-Eater juga merupakan pasangan dan orang tua yang sangat berdedikasi. Selama musim kawin, setelah pasangan burung ini saling memilih, si jantan melakukan ritual menarik untuk memikat pasangannya.


Alih-alih menyanyikan nyanyian untuk menarik perhatian betina, si jantan akan melakukan serangkaian gerakan tari yang lincah, menunjukkan kelincahan dan keanggunannya di udara. Selain itu, ia sering memberikan hadiah seperti kupu-kupu atau capung yang baru ditangkap sebagai bentuk pengorbanannya. Begitu betina menerima hadiah tersebut, itu menandakan bahwa dia siap untuk kawin.


Setelah kawin, pasangan ini bersama-sama membangun sarang. Mereka menggali lubang di tanah berpasir, biasanya di tempat yang terbuka dan terkena sinar matahari. Dengan paruh tajam mereka, mereka menggali lubang yang cukup dalam untuk tempat bertelur. Pasangan ini kemudian bergantian menjaga sarang dan merawat telur-telur mereka dengan penuh perhatian.


Pengorbanan Orang Tua: Usaha Keras untuk Merawat Anak


Bulan Juni dan Juli adalah waktu yang sangat sibuk bagi burung Blue-Throated Bee-Eater, karena ini adalah periode ketika anak-anak mereka sedang berkembang pesat. Orang tua burung ini bekerja lebih keras dari sebelumnya untuk memastikan anak-anak mereka mendapat cukup makan.


Dengan semakin besarnya kebutuhan pangan anak-anak mereka, orang tua burung ini harus berburu lebih banyak serangga. Makin besar anak-anak mereka, makin sulit dan banyak makanan yang harus mereka tangkap. Usaha ini menguras tenaga, dan pada akhir musim, bulu orang tua mungkin mulai tampak kusam karena kelelahan.


Hal ini mengingatkan kita pada orang tua manusia yang seringkali berkorban demi kebahagiaan dan kesejahteraan anak-anak mereka. Burung ini bisa menjadi contoh sempurna dari dedikasi orang tua yang tanpa pamrih.


Jadi, ketika Anda mendengar tentang "harimau" berikutnya, ingatlah bahwa kekuatan dan ketangguhan tidak selalu berarti kekerasan. Kadang-kadang, itu adalah tentang keanggunan, keindahan, dan ketepatan, seperti yang terlihat pada burung Blue-Throated Bee-Eater ini.


Dengan warna yang mencolok dan keterampilan berburu yang luar biasa, burung ini adalah bukti betapa luar biasanya ciptaan alam yang dapat memukau kita dengan cara yang tak terduga. Meskipun kita tidak selalu melihatnya setiap hari, jika Anda berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat, Anda mungkin akan beruntung menyaksikan keajaiban burung ini yang sedang terbang di langit.